Satelit Gravity field and steady-state Ocean Circulation Explorer (GOCE)
milik Badan Antariksa Eropa (ESA) telah paripurna melaksanakan tugasnya
memetakan medan grativasi Bumi. Pesawat yang dijuluki 'Ferrari luar
angkasa' itu segera menjadi sampah di angkasa luar, lalu jatuh dan
terbakar dalam atmosfer.
GOCE akan habis bahan bakarnya pada Oktober, namun kapan dan di mana ia
jatuh menghujam Bumi sama sekali tak diketahui. "Itu akan terjadi
sekitar 2 atau 3 minggu setelah satelit kehabisan bahan bakar pada
pertengahan Oktober," demikian ungkap pejabat ESA, seperti dimuat
SPACE.com, 23 September 2013.
Juga belum jelas di mana sampah satelit itu akan jatuh. "Wilayah
berisiko terdampak akan dipersempit seiring makin dekatnya satelit itu
masuk kembali ke Bumi," jelas ESA. "Namun, dengan mempertimbangkan dua
pertiga Bumi adalah lautan, dan ada daratan luas yang populasinya
sedikit, risiko bahaya bagi manusia dan bangunan sangat rendah'.
Sekitar 40 metrik ton puing-puing luar angkasa dari benda buatan manusia
jatuh ke Bumi setiap tahun. Namun risiko menimpa manusia lebih rendah
daripada orang kejatuhan meteorit.
Satelit pemetaan gravitasi GOCE seharga US$ 450 juta diluncurkan Maret
2009. ESA menyebutnya sebagai 'Ferrari luar angkasa' karena desain
aerodinamisnya, yang memang dibutuhkan untuk melawan tarikan partiket
atmosfer yang mendesing di orbit rendah sekitar Bumi.
Apalagi, satelit tersebut melayang di atas Bumi pada ketinggian hanya
139 mil atau 224 kilometer. Sebagai perbandingan, Stasiun Luar Angkasa
Internasional (ISS) mengorbit di ketinggian 249 mil atau 400 kilometer.
Satelit GOCE didesain beroperasi selama 2 tahun. Dan selama itu, ia
berhasil memenuhi target waktu untuk memproduksi model medan gravitasi
Bumi, paling akurat yang pernah dilihat. GOCE juga menghasilkan peta
beresolusi tinggi pertama yang menunjukkan batas antara kerak dan mantel
Bumi.
Kebanyakan satelit diharapkan habis terbakar di atmosfer Bumi, namun,
untuk GOCE, ESA memperkirakan, beberapa potongan besar dari satelit itu
bisa lolos mencapai permukaan Bumi.
Bagian pengamatan puing luar angkasa ESA terus memonitor orbit satelit
tersebut dan menyediakan perkiraan risiko, juga prediksi di mana GOCE
diperkirakan akan jatuh dari orbit.
Kekhawatiran risiko jatuhnya satelit atau benda luar angkasa saat jatuh
kembali ke Bumi, bukan tanpa alasan. Pada 2011, misalnya, perhatian
masyarakat dunia fokus pada kembalinya satelit NASA yang tak lagi
berfungsi, Upper Atmospheric Research Satellite (UARS) yang akhirnya
jatuh ke Samudera Pasifik.
Puing dari stasiun luar angkasa Skylab milik NASA jatuh di Australia
pada 1979. Sementara, stasiun luar angkasa Mir milik Rusia dilaporkan
memicu ledakan sonik pada 2001, saat ia jatuh di lautan, yang disaksikan
langsung para pengunjung pantai di Fiji. (Ein/Yus)
Sumber :http://news.liputan6.com/read/701639/ferrari-luar-angkasa-eropa-akan-jatuh-ke-bumi-oktober
"Apa pendapat Sobat Tentang hal unik ini...?"
0 Response to " "
Posting Komentar
follow my twitter @akhmadraauf
yang punya blog wajib comen langsung comen back
yang follow blogku langsung di comen back
comen disini bebas